Tokoh Ilmuwan Muslim Yang Terkenal Didunia

Artikel kali ini akan membahas beberapa Tokoh Ilmuwan Muslim Terkenal Di Dunia yang ilmunya dipakai Sampai Sekarang. Banyak ilmuwan yang kita kenal kebanyakan berasal dari Bangsa Eropa. Padahal islam pernah mengalami kejayaan pada era 780 – 1258 M.
Pada masa ini para ilmuwan muslim memberikan banyak kontribusi di bidang ilmu pengetahuan. Hasil karya ilmuwan muslim tersebut bahkan masih digunakan para ilmuwan hingga kini.
Di masa kejayaannya, wilayah ke khalifahan islam membentang luas dari Asia hingga Spanyol . Ilmuwan–ilmuwan muslim pada masa itu menghasilkan banyak penemuan–penemuan penting untuk keberlangsungan umat manusia,
Penemuannya antara lain di bidang kedokteran, matematika, fisika, astrologi, geometri, dan bidang lainnya. Mereka juga menerjemahkan karya-karya sastra dan ilmiah klasik (Yunani-Romawi).

Nama Tokoh Ilmuwan Muslim Yang Terkenal Di Dunia

Berikut Nama Tokoh ilmuwan muslim dan penemu muslim dengan hasil penemuannya yang luar biasa bagi umat manusia hingga kini:

1. Al-Khawarizmi Ilmuwan muslim Penemu al-Jabar (780 – 850)

Muhammad Bin Musa Al – Khawarizmi adalah seorang ahli dalam bidang matematika, astronomi, astrologi, dan geografi asal Persia. Hampir sepanjang hidupnya ia bekerja sebagai dosen di sekolah kehormatan di Baghdad.
Ia berjasa karena menemukan konsep  aljabar dan algoritma. Buku pertamanya al-Jabar, membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Karenannya ia disebut sebagai Bapak Aljabar.
Al-Khwarizmi juga berperan penting memperkenalkan angka Arab yang kelak diadopsi sebagai angka standar yang dipakai di berbagai bahasa serta kemudian diperkenalkan sebagai Sistem Penomoran Posisi Desimal di dunia barat pada abad ke 12.

2. Muhammad Bin Zakariya Al-Razi (864 – 930)

Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi (Persia:أبوبكر الرازي) atau dikenali sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains yang berasal dari Iran. Beliau merupakan ilmuwan polymath, dokter, kimiawan, filsuf dan tokoh penting dalam sejarah kedokteran.
Sejak muda ia telah mempelajari ilmu di bidang filsafat, kimia, matematika, dan kesastraan. Ia pernah memimpin Rumah Sakit Muqtadari di Baghdad. Ia juga telah banyak mengemukakan pendapatnya di bidang etika kedokteran. Ar-Razi diketahui sebagai ilmuwan serba bisa yang terkenal sepanjang sejarah.

 3. Ibnu Sina Bapak Pengobatan Modern (980 – 1037)

Ibnu Sina atau dikenal juga dengan nama Avcienna, merupakan seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia. Dia menghasilkan banyak karya tulis termasuk kitab As-Shifa (buku penyembuhan) berisi 20 volume dan buku The Canon of Medicine, yang menjadi pedoman mahasiswa kedokteran di Eropa hingga tahun 1600an.
Dia adalah ilmuwan pertama yang menggambarkan meningitis dan menyiapkan kontribusi untuk anatomi, ginekologi, dan kesehatan anak. Ia juga telah menemukan hubungan antara psikologi dan kesehatan.
Kepiawaian Ibnu Sina dalam mengobati orang sudah teruji, bahkan orang yang diobatinya bukanlah orang sembarangan, melainkan para raja.
Banyak raja yang meminta Ibnu Sina untuk mengobatinya di antaranya Ratu Sayyidah serta Sultan Majdud dari Rayy, Syamsu Dawla dari Hamazan, dan Alaud Dawla dari Isfahan, Karena kehebatannya, di dalam dunai Islam ia dianggap sebagai Bapak Ilmu Kedokteran.
Tidak hanya dalam filsafat dan kedokteran saja Ibnu Sina memberikan andil dan pemikirannya, tetapi ia juga turut serta ambil bagian dan memberikan andil pada berbagai ilmu pengetahuan pada zamannya, di antaranya yang menonjol adalah ilmu astronomi.
Ibnu Sina menambahkan dalam bukunya Al-Magest(Buku tentang astronomi) berbagai problem yang belum dibahas, mengajukan beberapa keberatan Euclides, meragukan pandangan Aristoteles tantang kesamaan bintang-bintang tak bergerak, kesamaan satuan jaraknya, dan sebagainya. Untuk itu di dalam buku Asy-Syifa, ia menguraikan bahwa bintang-bintang yang tak bergerak tak berada pada satu Globe.
Ibnu Sina juga banyak membuat rumusan-rumusan tentang pembentukan gunung-gunung, barang-barang tambang, di samping menghimpun berbagai analisis tentang fenomena atmosfer, seperti angin, awan dan pelangi.
Sementara orang yang sezaman dengannya tidak mampu menambahkan sesuatu ke dalam bidang penelitian mereka.

Hasil Karya Ibnu Sina antara lain:

  • • Qanun fi Thib (Canon of Medicine) (Terjemahan bebas : Aturan Pengobatan)
  • • Asy Syifa (terdiri dari 18 jilid berisi tentang berbagai macam ilmu pengetahuan)
  • • Nafat, buku ini adalah ringkasan dari buku As-Syifa’
  • • An Najat
  • • Mantiq Al Masyriqin (Logika Timur)
  • • Al-Isyarat (Petunjuk) 1 jilid
  • • AL-Majmu’ (Himpunan) 1 jilid
  • • Al-Biir wa a-l Itsm (Perbuatan baik dan dosa) 2 jilid
  • • Al-Arshad al-Kulliyyat (Petunjuk Lengkap) 1 jilid
  • • Al-Hashil wa Al-Mahshul (pokok-pokok) 2 jilid
  • • An-Najad (pembebasan) 3 jilid
  • • Al-Inshaf (keputusan) 20 jilid
  • • Al-Hidayat (petunjuk) 1 jilid
  • • Sadidiyya. Buku ilmu kedokteran.
  • • Al-Musiqa. Buku tentang musik.
  • • Al-Mantiq, diuntukkan buat Abul Hasan Sahli.
  • • Qamus el Arabi, terdiri atas lima jilid.Danesh Namesh. Buku filsafat.
  • • Danesh Nameh. Buku filsafat.
  • • Uyun-ul Hikmah. Buku filsafat terdiri atas 10 jilid.
  • • Mujiz, kabir wa Shaghir. Sebuah buku yang menerangkan tentang dasar – dasar ilmu logika secara lengkap.
  • • Hikmah el Masyriqiyyin. Falsafah Timur
  • • Al-Inshaf. Buku tentang Keadilan Sejati.
  • • Al-Hudud. Berisikan istilah – istilah dan pengertian – pengertian yang dipakai didalam ilmu filsafat. • Al-Isyarat wat Tanbiehat. Buku ini lebih banyak membicarakan dalil – dalil dan peringatan – peringatan yang mengenai prinsip Ketuhanan dan Keagamaan.
  • • An-Najah, (buku tentang kebahagiaan Jiwa)
  • • dan sebagainya

4. Abu Musa Jabir Bin Hayyan Sang Ahli Kimia (780 – 850)

Abu Musa Jabir Bin Hayyan atau dikenal dengan nama Geber di dunia Barat lahir di Kuffah, Irak. Ia, merupakan seorang polymath, kimiawan, ahli astronomi , astrologi, ahli bumi, ahli filsafat, apoteker serta dokter.
Kontribusi terbesarnya di bidang kimia sehingga ia dikenal dengan sebutan “The Father Of Modern Chemistry.” Keahliannya didapat dengan berguru pada Barmaki Vizier pada masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid di Baghdad.
Jabir Ibnu Hayyan mampu mengubah persepsi tentang berbagai tentang berbagai kejadian alam  yang pada masa itu dianggap sebagai sesuatu yang tidak bisa diprediksi, menjadi suatu ilmu sains yang bisa dimengerti dan dipelajari oleh manusia.

5. Al-Farabi Sang Guru Filsafat (870 – 950)

Abu Nasir Muhammad bin al-Farabi, atau dikenal di dunia barat sebagai Alpharabius, merupakan ilmuwan dan filsuf islam yang berasal dari Farab, Kazakhtan. Al-Farabi dianggap sebagai filsuf islam pertama yang mengkaji filsafat Yunani klasik dengan sungguh – sungguh.
Ia memiliki kemampuan memahami, menjabarkan, serta memperbandingkan filsafat Yunani klasik Plato dan Aristoteles dengan filsafat islam.
Inilah yang membuat al-Farabi menjadi salah satu filsuf dunia dengan julukan terhormat “The Second Master” atau guru kedua setelah Aristoteles. Sejak kecil Al-Farabi memang dikenal sebagai anak yang cerdas serta memiliki kemampuan menguasai berbagai bahasa.

6. Abbas Bin Firnas: Ilmuwan Muslim Penerbang Pertama

Sejarah teknologi soal pesawat, masyarakat lebih banyak tahu bahwa manusia pertama yang berhasil terbang adalah Wright Bersaudara. Padahal, lebih dari 1000 tahun sebelum Wright Bersaudara menciptakan pesawat, Abbas bin Firnas sudah berhasil terbang di udara.
Abbas bin Firnas senang memperhatikan ciptaan Allah di langit. Ia memperhatikan betapa menakjubkannya kebesaran Allah yang menerbangkan burung-burung di udara.
Ini yang memotivasi Abbas bin Firnas untuk bisa memahami kebesaran Allah di langit.
Hasilnya, Abbas bin Firnas berhasil terbang selama lebih dari 10 menit menggunakan alat semacam gantole yang ia ciptakan sendiri.
Rekor terbang perdananya, juga jauh lebih lama dari penerbangan pertama Wright Bersaudara 1 milenium kemudian yakni hanya 12 detik.
Selain ahli dalam penerbangan, Abbas bin Firnas juga dikenal sebagai ahli sastra, musik, dan astronomi.
Di Cordoba, Spanyol, masih berdiri patung Abbas bin Firnas untuk menghormati karya dan dedikasi beliau terhadap dunia kedirgantaraan.

7. Ibnu Al Haytham: Tokoh Islam Penemu Optik

Pernahkah anak Anda bertanya bagaimanakah kita bisa melihat? Bagaimanakah Allah membuat mata kita bisa bekerja? Pertanyaan ini yang berhasil dijawab oleh Ibnu Al Haytham. Hasil penelitiannya ini yang menjadi dasar kerja kamera yang ada di ponsel Anda saat ini.
Karya besarnya, Al Manazir, diterjemahkan ke bahasa Inggris menjadi berjudul Book of Optics. Ibnu Al Haytham dikenal di Barat dengan nama Alhazen.
Ia sangat memengaruhi pola pikir ilmuwan-ilmuwan Barat seperti  Roger Bacon, Leonardo Da Vinci, dan Keppler.
Bahkan sampai sekarang isi bukunya masih sering dikutip oleh professor-profesor sebagai karya yang masih akurat.
Penemuannya adalah camera obscura. Cahaya yang menyinari lubang kecil di ruangan gelap akan memproyeksikan film negatif, seperti kamera dan film di bioskop. Camera sendiri berasal dari bahasa Arab “Qamara” yang berarti kamar.
Beberapa buah buku mengenai cahaya yang ditulisnya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris antara lain Light and on Twilight Phenomena Kajiannya banyak membahas mengenai senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta bayang-bayang dan gerhana.
Dilihat dari karyannya, Ibu Haitham telah cukup banyak menulis buku-buku. Di antara buku hasil karyanya adalah sebagai berikut.
  • Al`Jami` fi Usul al-Hisab yang mengandung terori-teori ilmu metematika dan matematika penganalisisan.
  • Kitab Al-Tahli wa al-Tarkib mengenai ilmu geometri.
  • Kitab Tahlil ai`Masa`il al-Adadiyah tentang Algebra.
  • Maqalah fi Istikhraj Simat al-Qiblah yang mengupas tentang arah kiblat bagi segenap rantau.
  • Maqalah Fima Tad`u Ilaih mengenai penggunaan geometri dan urusan hukum syarak.
  • Risalah fi Sina`at al-Syi`r mengenai teknik penulisan puisi.

8. Ibnu Battuta: Tokoh Muslim Sang Penjelajah Dunia

Ibnu Battuta hidup pada abad ke-14. Pada usianya yang baru 21 tahun, Ibnu Battuta berkelana selama 29 tahun.
Ibnu Battuta berhasil mengunjungi 44 negara, mulai dari  Afrika, Mesir, Suriah, Persia, Teluk Arab, Anatolia, Turkistan, Afghanistan, India, Maladewa, Srilanka, Bengal, Sumatera, Tiongkok, Sardinia, dan Spanyol.
Perjalanannya ini bertujuan untuk berdakwah. Bukan untuk menguasai dan menjajah daerah yang ia kunjungi. Ibnu Battuta menyebarkan kebenaran di tiap daerah yang ia kunjungi.
Dari petualangannya ini, Ibnu Battuta membuat buku berjudul Ar-Rihlah. Dengan membaca buku ini, kita bisa tahu sisi sejarah Islam yang sekarang sudah tertutupi.

9. Laksamana Cheng Ho: Sang Pelaut Pembawa Pesan Kedamaian

Laksamana Cheng Ho ini sangat terkenal di Indonesia. Ia datang ke Nusantara dan 37 negara lainnya membawa pesan perdamaian.
Berbeda dengan Vasco da Gama maupun Christopher Colombus yang datang untuk menjajah negeri yang didatangi. Justru negeri yang dikunjungi Cheng Ho menjadi lebih makmur karena pesan dakwah Islam yang menyebarkan kedamaian dan kebenaran.
Pemimpin kapal yang bernama asli Ma He ini (Ma diambil dari kata Muhammad) memiliki ukuran kapal yang sangat besar. Panjangnya lebih dari 130 meter dan dibuat tanpa besi.
Ukuran kapalnya 5 kali kapal Vasco da Gama. Bahkan ilmu engineering saat ini masih belum bisa membuat ulang kapal laut milik Cheng Ho.
Bahkan jika dibandingkan antara ukuran  kapal Cheng Ho dan Colombus, masih jauh lebih besar kapal milik Cheng Ho ini.

10. Al-Zahrawi: Seorang Ilmuwan Muslim Ahli Bedah

Al-Zahrawi adalah ilmuwan Muslim yang ahli ilmu bedah. Sumbangsihnya bagi dunia kedokteran modern khususnya ilmu bedah begitu besar. Salah satunya adalah Catgut, yang merupakan satu di antara puluhan penemuan Al-Zahrawi dalam ilmu kedokteran.
Catgut merupakan benang bedah temuan al-Zahrawi yang dibuat dari jaringan hewan, biasanya dari usus kambing dan sapi sehingga bisa diterima oleh tubuh manusia.
Nama lengkapnya adalah Abu al-Qasim Khalaf bin al-Abbas al-Zahrawi, atau biasa dipanggil al-Zahrawi. Sedangkan di Barat, namanya dikenal dengan sebutan Abulbacis.
Beliau lahir di Madinat Zahra, sebelah barat Cordoba, Andalusia pada tahun 939 M. Cordoba merupakan pusat pengetahuan dan kebudayaan pada masa itu, sekaligus juga simbol peradaban Islam di Eropa dengan julukan sebagai permata dunia  abad ke-10.
Masa kecil dan pendidikannya tidak banyak terungkap, tetapi pada masa kehidupan al-Zahrawi, Cordoba adalah salah satu tempat faovorit bagi orang Eropa yang ingin menjalani operasi bedah.
Pada waktu itu, Cordoba memiliki sekitar 50 rumah sakit dan banyak universitas.
Berbeda dengan ilmuwan Muslim lainnya, beliau tidak banyak melakukan perjalanan intelektual, tetapi lebih banyak mendedikasikan hidupnya untuk merawat korban kecelakaan serta korban perang.
Ketika mendedikasikan dirinya dalam dunia kedokteran dan bedah, al-Zahrawi mengamati, memikirkan, mempraktikkan, dan memperlakukan setiap pasiennya dengan kemampuan terbaiknya dan kecerdasannya.
Sebagai seorang guru ilmu kedokteran, al-Zahrawi mengingatkan kepada para muridnya tentang pentingnya membangun hubungan baik dengan pasien.
Seorang dokter yang baik haruslah melayani pasiennya sebaik mungkin tanpa membedakan status sosialnya. Sedangkan dalam menjalankan praktiknya, al-Zahrawi menanambahkan pentingnya observasi tertutup dalam kasus-kasus individual.
Al-Zahrawi tercatat  telah menemukan 26 peralatan bedah yang semuanya belum pernah ada di masa-masa sebelumnya. Selain Catgut, beliau juga memperkenalkan pisau bedah, sendok bedah, retractor, pengait, specula, plaster dan masih banyak lagi hal lain yang terdapat dalam karyanya at-Tasrif li Man Ajiza ʽanit Ta’lif.
Al-Zahrawi adalah seorang dokter bedah dan juga ahli kimia. Dalam karyanya, beliau juga menulis secara lengkap mengenai kedokteran gigi, farmasi, dan ilmu bedah.
Dengan berbagai penjelasan dan tata cara perihal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan saat mengatasi bermacam-macam situasi medis.
Kitab At-Tasrif li Man Ajiza ʽanit Ta’lif adalah salah satu karyanya yang fenomenal dalam ilmu bedah yang berjumlah 30 jilid.
Kitab tersebut bisa dikatakan sebagai kitab suci kaum dokter sedunia yang masih dijadikan rujukan hingga saat ini, selain karya Ibnu Sina Qonun Fi at-Tib.
Dalam kitab tersebutlah, al-Zahrawi memaparkan kurang  lebih sekitar 200-an alat bedah termasuk 26 temuannya.
Beliau juga mengupas berbagai teknik operasi bedah, kemudian mengklasifikasikan sekitar 325 jenis penyakit beserta gejala dan  pengobatannya.
Al-Zahrawi adalah pemimpin dari seluruh ahli bedah dan maha guru dokter-dokter bedah sedunia. Beliau meninggal pada 1013 M, dan sempat mengabdi untuk Dinasti Umayyah II pada masa Khalifah Al-Hakam II, sebagai dokter khusus kerajaan.
Dunia mencatat penemuan dan karyanya sebagai acuan alat bedah pertama dalam sejarah medis, bahkan desain alat bedahnya hanya mengalami perubahan sedikit dalam ribuan tahun sejak dulu hingga sekarang.

Untuk lebih jelasnya anda bisa simak video berikut ini :


Itulah artikel Tokoh Ilmuwan Islam Dan Penemuannya Yang berhasil mengubah dunia. Semoga Bermanfaat.

Sumber : AL-HASANIYYAH